Search

Kontroversi Galeri Energi Baru: Pertarungan antara Dekarbonisasi dan Sponsorship

Abstract icon representing the ecological call to recycle and reuse in the form of a pond with a recycling symbol in the middle of a beautiful untouched jungle. 3d rendering.

“Namun, Anda tidak bisa beralih dari batu bara ke tenaga surya dalam semalam, jadi sangatlah konyol jika berkampanye menentang galeri baru tersebut karena bahan bakar fosil masih dibakar di India ,” tambah Ward, seorang penasihat yang terlibat dalam perencanaan galeri tersebut. “Para pengunjuk rasa hijau ini mencoba untuk mencegah orang mengunjungi galeri yang memperjelas bahwa perubahan iklim adalah tantangan paling penting yang dihadapi umat manusia saat ini. Itu gila dan kontraproduktif.”

Namun Chris Garrard, anggota koalisi Museum Sains Bebas Fosil, bersikeras bahwa protes tersebut dapat dibenarkan. “Pekerjaan para kurator galeri sangatlah penting, namun hal ini terus-menerus diremehkan oleh para pemimpin museum yang memilih sponsor seperti Adani meskipun faktanya perusahaan tersebut terus memperluas penambangan dan pembakaran batu baranya.”

Baca Juga:  Australia di Persimpangan Energi: Eksplorasi Masa Depan Nuklir versus Energi Terbarukan

Garrard mengatakan Museum Sains menolak mendengarkan protes luas dari para pemangku kepentingan. “Itu tidak memberikan pilihan bagi kami selain menyerukan boikot terhadap galeri tersebut,” tambahnya.

Ian Blatchford, kepala eksekutif museum, mengatakan dia dan rekan-rekannya menyadari bahwa “beberapa penggiat kampanye memiliki pandangan yang kuat tentang sponsorship dan ingin melihat pelepasan keterlibatan secara besar-besaran dari seluruh sektor. Namun, para pengurus kami tidak setuju dengan pandangan tersebut, dan telah dengan jelas mengartikulasikan pendekatan kami dalam mendesak perusahaan, pemerintah, dan individu untuk berbuat lebih banyak guna menjadikan perekonomian global tidak terlalu intensif karbon.”

Ilmuwan iklim Profesor Myles Allen, dari Universitas Oxford, lebih berhati-hati. “Dalam banyak hal, perusahaan-perusahaan seperti Adani telah berbuat lebih banyak dibandingkan perusahaan-perusahaan barat dalam beralih dari bahan bakar fosil dan mengembangkan energi terbarukan, jadi agak tidak adil untuk menargetkan mereka,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Selain itu, siswa juga unjuk talenta lewat presentasi di booth yang disediakan, mulai dari coding, cooking show, art live showa, dan praktik sains. Siswa lainnya bisa ikut belajar membuat program...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist