Search

Kontroversi Galeri Energi Baru: Pertarungan antara Dekarbonisasi dan Sponsorship

Abstract icon representing the ecological call to recycle and reuse in the form of a pond with a recycling symbol in the middle of a beautiful untouched jungle. 3d rendering.

Perancangnya, Walter Bersey, mengklaim bahwa taksinya “tidak berbau, tidak berisik, tidak panas, tidak ada getaran, dan tidak ada kemungkinan bahaya” namun akhirnya tidak digunakan lagi pada tahun 1899. Menariknya, dibutuhkan waktu lebih dari 100 tahun untuk membuat mobil listrik tersebut. Taksi akan kembali beroperasi dengan Transport for London yang melaporkan tahun lalu bahwa lebih dari separuh dari 14.700 gerbong usang di ibu kota tersebut kini “berkemampuan nol emisi”.

“Segalanya bisa sangat berbeda jika Henry Ford dan penemuan ladang minyak dan gas di Amerika tidak terjadi bersamaan,” tambah Carpenter. “Variabel-variabel inilah yang ingin kami soroti di galeri.”

Perkembangan lain menuju masa depan rendah karbon mencakup beberapa mesin yang membentuk jaringan listrik publik pertama di dunia, yang dibuat oleh Thomas Edison, di London pada tahun 1882 serta beberapa sisa-sisa Zeta, eksperimen fusi nuklir yang dibuat pada tahun 1882. Akhir tahun 1950an oleh ilmuwan Inggris. Mereka salah mengira bahwa hal ini akan menghasilkan energi yang murah, berlimpah, dan rendah karbon bagi dunia dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga:  Gaza: Tidak ada perbaikan dalam akses bantuan ke wilayah utara, tegas pejabat senior bantuan PBB

“Kita harus belajar banyak pelajaran tentang pembangkitan energi selama beberapa dekade dan, seperti yang dijelaskan dalam galeri, kita perlu belajar lebih banyak lagi,” tambah Carpenter.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lalu ada hal-hal lain yang dapat Anda bayangkan. Konektivitas telepon dan Internet yang sangat buruk membuat koordinasi antar aktor kemanusiaan menjadi sangat sulit. Kondisi kehidupan sangat penuh tekanan karena suara...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist