Search

Sebelum Balik Korea Selatan, Tim Red Sparks Dikenalkan Keragaman Budaya Indonesia di TMII

Perjalanan rombongan city tour ini kemudian dilanjutkan dengan jelajah kekayaan bangsa Indonesia. Via bus listrik jelajah TMII dari Sabang sampai Merauke dalam bentuk mini di area seluas 363 hektar.

Mereka dikenalkan kekayaan dan keberagaman bangsa Indonesia mulai dari rumah, suku, adat istiadat hingga museum-museum penting. Kemudian dilanjutkan dengan makan malam. Nasi goreng dan sate ayam menjadi makanan favorit para punggawa Red Sparks.

Menurut Ferdinand, pertandingan semalam sangat mengurus energinya. Sehingga dirasa perlu penyegaran. Massage tradisional Indonesia menjadi salah satu cara mengembalikan energi mereka.

“Iya ini hari terakhir Red Sparks di Indonesia. Pertandingan semalem yang luar biasa memang menguras tenaga mereka, 5 set. Dan tadi pagi sempat massage tradisional di Mustika Ratu,” ujar Ferdinand.

“Jadi kita sudah penuhi permintaan mereka sebelumnya ya seperti buah mangga, buah manggis serta massage nya dari Mustika Ratu,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemenpora Gelar Media Gathering Bahas Persiapan Indonesia di Olimpiade 2024 Paris

Ferdinand menyampaikan, pihaknya dengan menejemen Red Sparks telah menjalin komunikasi. Hasilnya akademi bola voli dimungkinkan diadakan di Indonesia.

“Tadi kita sudah komunikasikan dengan menejemen dan ofisial dari Red Sparks kedepan potensi kerjasama apa yang bisa dikolaborasikan. Banyak sebetulnya even-even voli lainnya. Bahkan, akademi itu bisa dimungkinkan tadi sempat kita diskusikan,” jelasnya.

Usai pelaksanaan Fun Volley Ball ini, ia berharap hubungan kerjasama kedua negara bisa semakin kuat dengan banyak kerjasama menguntungkan untuk kedua belah pihak.

“Mudah-mudahan hubungan bilateral seperti yang Mas Menpora sampaikan antara Indonesia dan Korea Selatan bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih kuat lagi.
Terima kasih untuk dukungan masyarakat voli Indonesia khususnya pecinta bola voli, stakeholders dan semua yang turut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan hingga semalem, kami atas nama panitia LPDUK Kemenpora mengucapkan terima yang sebanyak-banyaknya,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situasinya kembali diperburuk oleh lkekurangan bantuan dan perbekalan dasar kemanusiaanlanjutnya, seraya menekankan hal-hal kemanusiaan tidak mempunyai persediaan lagi untuk diberikan, termasuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Sementara itu, penyeberangan utama...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist