Search

Para pejabat PBB marah atas serangan Rusia terhadap pembangkit listrik Ukraina

Aulanews.id – “Itu menargetkan infrastruktur energi yang menyediakan layanan publik yang penting adalah isu hitam-putih – hal ini tidak dapat diterima,” kata Perwakilan Tinggi PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata Izumi Nakamitsu kepada Dewan Keamanan pada Jumat pagi. “Skala dan cakupan kehancuran ini sangat mengerikan.”

Berbagai jenis rudal dan drone diluncurkan sepanjang dini hari, mengganggu pasokan air di beberapa daerah dan menyebabkan lebih dari 1,5 juta warga Ukraina tanpa listrik di Kharkiv, Dnipropetrovsk, Zaporizhzhia, Poltava, Odesa, Donetsk, Sumy dan Kirovohrad.

Hukum kemanusiaan ‘harus dihormati’Badan-badan PBB di lapangan dengan tegas mengecam serangan yang ditargetkan tersebut Koordinator Kemanusiaan PBB Denise Brown mengatakan bahwa upaya penyelamatan telah dikerahkan untuk membantu mereka yang berada di daerah yang terkena dampak.

Baca Juga:  PBB memberikan penghormatan kepada para korban dan penyintas Genosida terhadap Tutsi di Rwanda tahun 1994

“Saya marah dengan besarnya serangan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Rusia terhadap infrastruktur energi di seluruh Ukraina saat ini,” katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa badan-badan PBB terus bekerja sama dengan mitranya untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di seluruh Ukraina.

Dampak yang lebih luas dari serangan-serangan yang terjadi saat ini terhadap infrastruktur sipil yang penting adalah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan bagi jutaan orang di Ukraina, ia memperingatkan, seraya menekankan bahwa hukum humaniter internasional secara eksplisit melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil dan “harus dihormati”.

Menggaungkan kekhawatiran tersebut, Danielle Bell, kepala Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukrainamengatakan “serangan pagi ini adalah serangan satu hari terbesar dalam lebih dari satu tahun yang secara langsung menargetkan infrastruktur listrik dan air vital Ukraina, dengan potensi dampak yang menghancurkan bagi penduduk sipil di negara tersebut.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – “Keamanan warga sipil, rumah, sekolah, dan rumah sakit harus terjamin. Mereka bukan target,” kata Denise Brown dalam sebuah pernyataan, menggarisbawahi bahwa hukum humaniter internasional harus dihormati. Brown mengatakan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist