Search

Para Dokter yang Mengunjungi Rumah Sakit di Gaza Terkejut dengan Banyaknya Korban Perang yang Menimpa Anak-Anak Palestina

“Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di sini untuk menyadarkan anak-anak,” kata Haj-Hassan setelah shift baru-baru ini. “Apa yang bisa Anda ketahui tentang rumah sakit lain di Jalur Gaza?”

Sebuah tim dokter internasional berbeda yang bekerja di Al-Aqsa Martyrs pada bulan Januari tinggal di wisma terdekat. Namun karena gelombang serangan Israel baru-baru ini terjadi di dekatnya, Haj-Hassan dan rekan kerjanya tetap dirawat di rumah sakit.

Hal ini memberi mereka gambaran yang sangat jelas mengenai beban yang dialami rumah sakit karena jumlah pasien yang terus meningkat, kata Arvind Das, ketua tim Komite Penyelamatan Internasional di Gaza. Organisasinya dan Bantuan Medis untuk Palestina mengatur kunjungan Haj-Hassan dan lainnya.

Baca Juga:  Israel Mengepung Dua Rumah Sakit Lagi di Gaza dan Menuntut Evakuasi

Mustafa Abu Qassim, seorang perawat dari Yordania yang merupakan bagian dari tim kunjungan, mengaku terkejut dengan kepadatan yang berlebihan.

“Saat kami mencari pasien, tidak ada kamar,” ujarnya. “Mereka berada di koridor di atas tempat tidur, kasur, atau selimut di lantai.”

Sebelum perang, rumah sakit tersebut memiliki kapasitas sekitar 160 tempat tidur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Saat ini terdapat sekitar 800 pasien, namun banyak dari 120 staf rumah sakit tersebut tidak dapat lagi masuk kerja.

Petugas kesehatan menghadapi perjuangan sehari-hari yang sama seperti pekerja lainnya di Gaza dalam mencari makanan untuk keluarga mereka dan berusaha memastikan keamanan bagi mereka. Banyak yang membawa anak-anak mereka ke rumah sakit agar mereka tetap dekat, kata Abu Qassim.

Baca Juga:  Hak-hak perempuan adalah kunci pemulihan ekonomi Afghanistan

“Ini sungguh menyedihkan,” katanya.

Ribuan orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang juga tinggal di rumah sakit, berharap rumah sakit tersebut akan aman. Rumah sakit memiliki perlindungan khusus berdasarkan hukum internasional, meskipun perlindungan tersebut dapat dicabut jika kombatan menggunakannya untuk tujuan militer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lihat Galeri Kendall Jenner dan Bad Bunny terus memicu rumor rekonsiliasi usai merayakan Met Gala 2024. Suatu hari setelah berjalan terpisah di karpet merah di Metropolitan Museum of Art di...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist