Search

Para Dokter yang Mengunjungi Rumah Sakit di Gaza Terkejut dengan Banyaknya Korban Perang yang Menimpa Anak-Anak Palestina

Kelompok bantuan kemanusiaan mengatakan prosedur pemeriksaan yang rumit di perbatasan, pertempuran yang terus berlanjut, dan terganggunya ketertiban umum telah menyebabkan lambatnya konvoi. Israel menuduh PBB melakukan disorganisasi.

Dampaknya sangat buruk, staf rumah sakit kesulitan mengatasi kekurangan suku cadang untuk memelihara peralatan medis. Para Martir Al-Aqsa juga kekurangan anestesi, yang berarti operasi dan prosedur lainnya sering dilakukan tanpa obat penghilang rasa sakit.

Haj-Hassan mengatakan hanya ada cara untuk mengakhiri krisis layanan kesehatan di Gaza.

“Mereka membutuhkan perang untuk dihentikan,” katanya.

Baca Juga:  Sembilan orang tewas dalam serangan langsung ke tempat penampungan UNRWA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Di Burundi, IOM telah mendistribusikan tempat penampungan darurat, selimut, peralatan memasak, perlengkapan lampu tenaga surya dan barang-barang lainnya kepada lebih dari 5.000 orang. Badan PBB tersebut juga mendukung relokasi orang-orang...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist