“Di Kharkiv utara – tempat pertempuran paling sengit – lebih dari separuh korban tewas atau terluka berusia di atas 60 tahun,” dia berkata.
Kantor hak asasi manusia PBB, OHCHR, telah memverifikasi bahwa setidaknya 11.000 warga sipil telah terbunuh di Ukraina, dan lebih dari 21.000 lainnya terluka, sejak konflik dimulai pada 24 Februari 2022, meskipun angka sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.
Serangan infrastruktur terus berlanjut Msuya mencatat bahwa satu tahun telah berlalu sejak bencana Bendungan Kakhova, “salah satu insiden paling signifikan yang mempengaruhi infrastruktur sipil sejak dimulainya invasi skala penuh.”
Bendungan besar hancur pada tanggal 6 Juni 2023, mengakibatkan banjir besar yang menyebabkan sebagian besar wilayah sekitarnya terendam air, menghancurkan rumah-rumah, membuat ribuan keluarga mengungsi, dan mengganggu pasokan air bagi jutaan orang.
“Hal ini menunjukkan betapa luas dan jangka panjang dampak kemanusiaan dari satu insiden yang berdampak pada infrastruktur penting,” dia berkata. “Itulah mengapa sangat memprihatinkan jika serangan sistematis terhadap infrastruktur energi Ukraina – yang merupakan ciri perang sejak Februari 2022 – terus berlanjut.”
Sejak 22 Maret, PBB dan mitranya telah mengidentifikasi enam gelombang serangan di 15 wilayah yang berdampak pada layanan kesehatan dan layanan sosial, keuangan, dan transportasi lainnya, serta mengganggu pasokan listrik, gas, dan air bagi jutaan orang.
Energi terdampak, pasokan pangan global terancam Msuya mengatakan sistem energi Ukraina kini turun lebih dari 60 persen dari kapasitas pembangkit listrik sebelum perang, menurut perkiraan awal dari Program Pembangunan PBB (UNDP).
