Aulanews.id – Kekeringan melanda masyarakat di Afar, Amhara, Tigray dan Oromia, serta Wilayah Masyarakat Etiopia Selatan dan Barat Daya.
Kekurangan air yang parah, padang rumput yang kering, dan berkurangnya hasil panen berdampak pada jutaan orang dan hewan ternak, dengan adanya laporan kerawanan pangan dan meningkatnya malnutrisi.
Di antara mereka yang sangat rentan adalah orang-orang yang terkena dampak konflik dua tahun di Tigray, yang berakhir pada tahun 2022, kata PBB dan pihak berwenang dalam pernyataan bersama pada hari Kamis.
Jumlahnya akan meningkat Lebih dari enam juta orang sudah menerima makanan dan uang tunai di seluruh wilayah yang terkena dampak, namun kesenjangan yang besar masih terjadi, OCHA memperingatkan.
Jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan kritis akan terus bertambah selama beberapa bulan ke depan, mencapai puncaknya sebesar 10,8 juta selama musim paceklik dari bulan Juli hingga September, menurut penilaian bersama yang dilakukan baru-baru ini oleh pemerintah dan mitra kemanusiaan.
Tingkat malnutrisi di beberapa wilayah di Afar, Amhara dan Tigray serta wilayah lainnya telah melampaui ambang batas krisis yang diakui secara global, namun saat ini tidak mencerminkan kondisi seperti kelaparan.
“Meskipun situasi di banyak wilayah sudah mengkhawatirkan, terdapat peluang untuk mencegah bencana kemanusiaan yang serius melalui pendanaan tambahan untuk segera meningkatkan dan mempertahankan upaya tanggap darurat,” kata OCHA.
Pasukan penjaga perdamaian terluka dalam serangan terhadap helikopter PBB di Kongo Dua penjaga perdamaian Afrika Selatan terluka, satu serius, dalam serangan terhadap helikopter PBB di Republik Demokratik Kongo (DRC) bagian timur pada hari Jumat.