Dengan demikian, keputusan Partai NasDem untuk mengusung duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tidak hanya didasarkan pada pertimbangan politik saat ini, tetapi juga melibatkan strategi jangka panjang dan potensi pertumbuhan partai. “Kalau suara Anies sekarang menurun maka harapan penguatan NasDem dari ekor Anies akan menjadi susah. Jaga jangan turun udah cukup bagus untuk Nasdem,” kata Saiful.
Alasan selanjutnya, ia menganalisis, jika suara Anies menurun signifikan ke depan berarti suara dia selama ini sangat beririsan kuat dengan PKS dan Demokrat. “Kalau tidak menurun banyak tapi merupakan pemilih baru datang dari PKB, maka harapan NasDem untuk dapat ekor jas Anies menjadi sulit dicapai,” terangnya.
Jika itu terjadi, Saiful mengatakan NasDem tetap akhirnya harus memperbesar jas Anies agar dapat efeknya buat kenaikan suara NasDem.(Vin)