Search

Presiden Terpilih Diharapkan Membuat Kebijakan Pangan Berdasarkan Sains

”Kita ada tempe, tetapi tidak punya yang khusus untuk meneliti sampai menjadi seperti itu (kimchi). Jadi, perlu kita melihat wisdom yang ada,” kata Antonius.

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB University ini menegaskan bahwa pemerintah perlu memberdayakan pangan lokal untuk ketahanan pangan. Caranya, dimulai dari menghargai adat dan budaya lokal, lalu membuatnya menarik dan tersedia setiap saat dengan inovasi teknologi, serta didukung peraturan yang meningkatkan nilainya.

”Kadang-kadang peraturan pemerintah ini justru menghambat sesuatu yang mungkin itu penting,” ucapnya.

Anggota Komisi Kebudayaan AIPI, Melani Budianta, menambahkan, kebijakan tanpa berdasarkan sains telah mereduksi keragaman pangan lokal sekaligus kebudayaannya. Lahan desa atau komunitas adat dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan, seperti kelapa sawit, sehingga budaya masyarakat berubah, generasi mudanya banyak pergi ke kota dan tidak lagi melanjutkan kebudayaan pangan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist