Search

Prancis Bersikeras Mengadakan Olimpiade Renang di Sungai Seine

Bagi para atlet, ini adalah Olimpiade dan air kotor selalu menjadi risiko dalam kompetisi perairan terbuka.

Di penghujung test event tahun 2019 jelang Olimpiade Tokyo, para perenang memprotes kualitas air di Teluk Tokyo. Sebelum Olimpiade Rio tahun 2016, Teluk Guanabara yang tercemar menjadi berita utama.

“PENGATURAN YANG BERKILAUAN”
“Pengaturan yang berkilauan,” kata juara dunia ganda Italia Gregorio Paltrinieri kepada media Italia pada bulan Januari. “Bahkan jika airnya kotor, saya lebih suka berenang dalam suasana elektrik di pusat kota Paris daripada di hamparan air tanpa nama.”

Setelah memenangkan medali perak di kejuaraan dunia di Qatar pada awal Februari, Marc-Antoine Olivierndari Prancis mengaku senang dengan venue tersebut.

“Orang-orang mungkin takut dengan apa yang ada di dalam air, tapi berenang di tempat bersejarah akan menjadi hal yang luar biasa,” katanya. “Tentu saja, banyak orang yang mencoba membuat keributan tentang kondisi yang akan kita alami di dalam air, tapi jika kita bisa berenang maka tidak ada masalah. Mereka tidak akan mengambil risiko kami berenang dan seseorang menangkap sesuatu.”

Baca Juga:  Asian Para Games 2022 Membanggakan! Tak Hanya Emas, Arianti Juga Pecahkan Rekor Lari

Triathlon bisa menjadi ‘duathlon’ seperti yang dilakukan beberapa orang pada musim panas lalu.

“Ini akan disayangkan tetapi kami beradaptasi dengan duathlon,” kata Beth Potter dari Inggris, yang memenangkan acara tes individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

“Untuk jamaah calon haji yang tertua asal kabupaten Brebes yakni berusia 92 tahun, sementara paling termuda yakni calon jamaah haji berusia 20 tahun,” pungkasnya. Pelepasan dari Brebes dilakukan Penjabat Bupati...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist