Aulanews.id – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati mengatakan adanya program Praktisi Mengajar diharapkan menambah warna baru pembelajaran di kampus yang tidak hanya terpaku pada buku teks dan jurnal ilmiah.
“Kami mengundang para praktisi untuk mengajar di kampus-kampus kami, karena kami yakin para praktisi memiliki task knowledge sangat bernilai yang tidak ditemukan di buku teks atau jurnal-jurnal ilmiah,” ujar Kiki secara daring di Gedung A, Komplek Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta pada Rabu (19/10/2023).
Kiki menuturkan keberadaan para praktisi di dalam kelas akan memberikan pengetahuan baru dan perspektif yang baru bagi mahasiswa dalam melihat dunia kerja yang sesungguhnya.
“Kami melihat bahwa praktisi mengajar yang saat ini terlibat dan pernah terlibat bukan hanya berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman, namun juga dapat memberikan inspirasi, cita-cita, dan perspektif baru bagi kalangan akademisi, terutama bagi para mahasiswa,” kata Kiki.
Program Praktisi Mengajar pun dilaksanakan lewat kolaborasi antara dosen dan praktisi dalam mengembangkan mata kuliah. Melalui program ini, proses alih pengetahuan dan keahlian dari dunia kerja ke sivitas akademika dapat terus berkesinambungan sehingga perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang siap berkarya di dunia kerja.
“Pada pelaksanaan di angkatan-angkatan sebelumnya, kerja sama yang melibatkan para praktisi dimulai dari perancangan mata kuliah dengan melibatkan dosen pengampu,” terang Kiki.
Bagi pendidikan vokasi khususnya, Kiki menjelaskan bahwa konsep pelaksanaan program Praktisi Mengajar menggabungkan antara pengalaman dan berbagai teori keilmuan menjadi sentral untuk meningkatkan relevansi pendidikan vokasi.