Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP lainnya, Djarot Saiful Hidayat menilai penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju tak merepresentasikan dukungan khusus dari Presiden Jokowi kepada Prabowo dan koalisi pendukungnya. Djarot menyebut sebagai presiden, Jokowi tidak ikut campur dalam kedaulatan masing-masing partai politik di Indonesia.
“Pak Jokowi sudah menyampaikan bahwa beliau bukan ketua umum partai jadi beliau sebagai presiden Republik Indonesia sehingga tidak mengintervensi atau ikut campur tangan terhadap kedaulatan masing-masing partai politik. Sudah jelas sekali,” ujar Djarot.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bakal capres Prabowo Subianto mengungkapkan perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju. Prabowo mengakui perubahan nama tersebut karena koalisi pendukungnya ingin melanjutkan pemerintahan dan perjuangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Sepenuh hati saya ingin teruskan perjuangan beliau dan bersama tim kita tadi ketua umum berembuk meski sebentar, kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju,” ujar Prabowo dalam sambutannya di acara HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Diketahui, KKIR merupakan koalisi bentukan Gerindra dan PKB. Dengan bergabungnya Golkar, PAN dan PBB, nama koalisi pendukung Prabowo ini berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.