Search

Pertanyakan Netralitas Jokowi, Hasan Nasbi: Tak Perlu Khawatirkan Itu

 

“Tahun 2019 Anda bayangkan, nggak ada orang yang bilang netral – netral. Ketika 2019 Pak Jokowi menjadi calon presiden, presidennya dia juga.” Ucapnya.

 

“Ini kalau sekarang kan calon presidennya bukan dia, calon presidennya ada Pak Prabowo, ada Anies, ada Ganjar. Tahun 2019 itu calon presidennya dia juga, sementara presidennya dia juga.” Tambahnya.

 

Selain itu, Hasan Nasbi juga mengaitkan dengan saat Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono yang memiliki pola yang sama dengan Jokowi. Baginya Indonesia sudah mengalami hal – hal seperti ini sejak dulu.

 

“Kita sudah mengalami hal – hal yang seperti ini. Jangankan anaknya yang maju, diri sendiri yang maju ketika diri sendiri menjadi presiden juga ada.” Ujarnya.

 

Baca Juga:  Jokowi: Saya Berharap Vaksinasi Bisa Mengurangi Penyebaran Covid-19 Di Sekolah

Diketahui sebelumnya jika anak sulung Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden dan akan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

 

Menurut Hasan Nasbi tidak perlu khawatir mengenai netralitas dan belajar melalui sejarah dengan adil, jika memang ada yang tidak benar dan menyalahi undang – undang maka publikasikan saja hal tersebut.

 

“Jadi kita belajar sejarah yang fair saja. kalau soal netralitas Ibu Mega pernah maju sebagai calon presiden ketika dia jadi presiden, Pak SBY pernah maju jadi calon presiden ketika dia sendiri menjadi presiden, Pak Jokowi juga begitu. Hari ini Mas Gibran maju sebagai Cawapres dan kemudian ditakutkan tidak netral ya kita buka saja semua, publikasikan saja semua yang menurut kita tidak benar dan menyalahi undang – undang. Karena kalau hari ini sudah terang benderang terbuka, opini publik sudah digerakkan oleh sesuatu yang dianggap menyalahi aturan ya buat saya itu tidak bisa dihadang.” Ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertempuran lebih dari satu tahun antara tentara Sudan dan paramiliter saingannya yang dikenal sebagai Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah menimbulkan krisis kemanusiaan. Ribuan warga sipil telah terbunuh dan 18 juta...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist