Search

Para dokter di Korea Selatan yang melakukan pemogokan massal mengatakan bahwa mereka terlalu banyak bekerja dan tidak didengarkan

Ruang gawat darurat di lima rumah sakit terbesar di Korea Selatan berada dalam status “siaga merah” pada hari Minggu, yang berarti mereka kehabisan tempat tidur. Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan pada hari Jumat bahwa rumah sakit umum akan tetap buka lebih lama dan pada akhir pekan serta hari libur untuk memenuhi permintaan.

Park, 33, yang mengetuai Asosiasi Residen Magang Korea, ingin pihak berwenang memasukkan dokter ke dalam disiplin ilmu penting seperti pediatri dan unit gawat darurat di rumah sakit besar.

Para dokter menginginkan perlindungan hukum yang lebih baik dari tuntutan malpraktek dan perubahan sistem di mana banyak rumah sakit bergantung pada tenaga kerja berupah rendah dan layanan di luar asuransi untuk tetap bertahan di negara yang sering dipuji karena memberikan jaminan kesehatan berkualitas universal dengan harga terjangkau, kata Park.

Baca Juga:  3 Budaya Korea Yang Harus Kamu Ketahui

Dia mengatakan dia terpecah antara pasiennya dan kebijakan pemerintah yang menegakkan kebijakan tanpa mendengarkan dokter, tapi dia tidak punya pilihan. “Dengan bangga menyelamatkan pasien, saya sampai sejauh ini. Seperti yang dikatakan banyak dokter, sangat memilukan dan sulit untuk meninggalkan pasien. di belakang,” kata Park. “Tetapi sistem yang ada saat ini terdistorsi, jadi kita perlu yang lebih baik dari itu.”

($1 = 1.329,9500 won)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

“Untuk jamaah calon haji yang tertua asal kabupaten Brebes yakni berusia 92 tahun, sementara paling termuda yakni calon jamaah haji berusia 20 tahun,” pungkasnya. Pelepasan dari Brebes dilakukan Penjabat Bupati...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist