Aulanews.id – Indonesia merupakan negara dengan kekayaan laut yang begitu besar. Letaknya di antara dua benua Australia dan Asia serta diantara dua Samudra Pasifik dan Samudera Hindia menjadikan wilayah laut Indonesia membentuk semacam bendungan raksasa atau saringan air terbesar di dunia.
Keanekaragaman hasil laut Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam pembentukan budaya, kuliner, dan ekonomi. Salah satunya adalah melalui berbagai oleh-oleh khas hasil laut Indonesia. Apa saja ragam oleh-oleh khas hasil laut Indonesia? Berikut adalah daftarnya dikutip dari Instagram Kemenparekraf, Jumat (20/10/2023);
1. Kerang
Hasil laut yang satu ini juga bisa jadi kerajinan tangan yang punya nilai seni tinggi, seperti hiasan dinding, furniture, hingga kalung. Jika kamu tipikal yang suka membawakan oleh-oleh kepada teman atau keluarga, kerang bisa jadi pilihannya.
Salah satu penghasil kerajinan dari kerang terbesar di Indonesia berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat.
2. Mutiara
Di Indonesia sendiri pulau Lombok, di Nusa Tenggara Barat cukup terkenal dengan kerajinan atau usaha perhiasan mutiaranya, dimana ciri khas muriaranya adalah jenis South Sea Pearl. Mutiara-mutiara indah ini ada yang dibuat kalung, gelang, cincin, hingga anting.
3. Rumput Laut
Selain souvenir, oleh-oleh lainnya dari laut Indonesia berupa rumput laut. Tumbuhan yang satu ini kerap diolah menjadi makanan yang kaya akan manfaat karena kandungan gizi di dalamnya.
Beberapa daerah di Indonesia ini merupakan penghasil rumput laut terbesar, antara lain seperti Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat
4. Akar Bahar
Nama akar bahar mungkin sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Ya, benda yang dijadikan gelang ini kerap diperjualbelikan sebagai aksesoris baik di Pulau Jawa, Sulawesi hingga Nusa Tenggara.
Harganya pun cukup bervariatif berkisar antara Rp50 hingga Rp100 ribuan untuk kualitas terbaik. Banyak orang mengira akar bahar ialah tumbuhan laut, namun faktanya ia adalah hewan yang hidup di antara terumbu karang.
