Search

Kisah Gus Muwafiq Mengapa Gondrong dan Enggan Potong Rambut

Gus Muwafiq yang betah gondrong (Foto: Tribun Sumsel)

Aulanews.id, – KH Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq memang dikenal salah satunya karena membiarkan  rambutnya panjang alias gondrong. Dalam sebuah talk show pendakwah Nahdlatul Ulama (NU) itu mengungkapkan alasannya.

 

Pria kelahiran Lamongan pada 2 Maret 1974 ini mengatakan bahwa terakhir ia memotong rambut adalah saat melaksanakan ibadah haji tahun 2023 ini. Itu pun hanya beberapa helai sebagai syarat tahallul yang merupakan rukun haji.

Gus Muwafiq mengatakan bahwa alasan ia tidak memotong rambutnya karena semasa kecil dulu jika rambutnya dipotong oleh ibunya, ia akan jatuh demam. “Dulu pokoknya setiap potong langsung demam. Jadi saya itu kaya trauma kalau dipotong. Mesti demam habis itu,” katanya saat jadi tamu di acara Kick Andy Metro TV beberapa waktu lalu.

 

Baca Juga:  Usher Memberikan Penghormatan kepada Wanita dalam Hidupnya di NAACP Image Awards 2024

Setelah itulah ia jarang memotong rambut dan membiarkannya panjang sampai dengan pinggang. Sambil bercanda, ia mengatakan bahwa orang yang rambutnya panjang akan lebih irit karena tak pergi ke salon untuk potong rambut. Ada 2 orang yang biasa memotong rambutnya untuk dirapikan yakni ibu dan istrinya.

Pada kesempatan tersebut ia mengungkapkan juga alasan ia sering berpakaian seadanya. Gus Muwafiq memang sering terlihat hanya mengenakan kaus oblong putih dipadu sarung putih dan peci hitam. Ia juga terlihat unik dan beda dari para public figure yang sering berpakaian resmi dan rapi. Ia sering memakai sandal jepit dan tampil seadanya. “Orang kalau sudah lihat saya kan lupa baju saya. Yang mau dicari kan sayanya. Bukan bajunya,” ungkap pria yang saat ini tinggal di Sleman Yogyakarta ini.

Baca Juga:  Ethan Hawke dan Josh Charles 'Merasa Seperti Bintang Rock Terbesar' Saat Syuting Video "Fortnight" Taylor Swift

Terkait penampilan, Gus Muwafiq mengatakan bahwa ini adalah pilihan setiap orang yang menggambarkan karakter yang berbeda-beda. Ia merasa capek jika harus berpakaian resmi dengan menggunakan berbagai macam aksesori. Dengan pakaian ciri khasnya ia lebih nyaman melayani para tamu yang jumlahnya mencapai ratusan orang di rumahnya setiap hari. “Per hari itu ratusan tamu dengan berbagai macam persoalannya,” ungkap alumni Pesantren Bungah Gresik dan Pesantren Bahrul Ulum Jombang yang pernah menjadi asisten Presiden RI KH Abdurrahman Wahid ini.

Jakarta: Sebagai bentuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2024 yang jatuh setiap tanggal 20 Mei. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melaksanakan upacara bendera yang diikuti pejabat eselon I,...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist