Search

Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Masih Mungkin Terjadi Tetapi Masih Ada Upaya yang Sulit

TIDAK ADA PERAYAAN RAMADHAN

Warga Palestina di Gaza putus asa dalam menjalankan Ramadhan, sebuah ibadah Islam selama sebulan yang mencakup puasa siang hari bagi orang dewasa, tanpa sanak saudara yang terbunuh dan kekurangan makanan yang cukup untuk anak-anak mereka.

Di sebuah sekolah di Gaza yang dikelola oleh badan pengungsi Palestina PBB, ribuan orang yang melarikan diri dari serangan udara Israel hampir tidak memiliki cukup makanan untuk berbuka puasa, tidak seperti sesama Muslim di seluruh dunia.

Basel al-Soueidi, yang berlindung di kamp pengungsi Jabalia, sedang memasak beberapa kacang merah untuk anggota keluarganya yang masih hidup, 17 di antaranya tewas dalam perang.

“Tidak ada makanan atau air, tidak ada apa-apa. Semua sepupu saya meninggal, tidak ada yang tersisa. Kami biasa berkumpul selama Ramadhan, bersama paman saya,” katanya sambil hampir menangis.

Baca Juga:  2 Orang Tewas Saat Rusia Melancarkan Serangan Terhadap Infrastruktur Energi Ukraina

Israel mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 50 orang bersenjata Hamas pada hari sebelumnya, menjadikan jumlah pejuang yang terbunuh di sekitar rumah sakit Al-Shifa menjadi 140 orang, bersama dengan dua tentara Israel. Ditambahkannya, 358 militan Hamas dan Jihad Islam telah ditangkap dalam penggerebekan di kompleks rumah sakit tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

“Musim ini belum berakhir, kami masih akan memainkan dua laga di depan. Kami harus fokus karena ini sangat penting bagi Bobotoh dan juga bagi tim juga saya pribadi. Ini yang...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist