Aulanews.id – Aktivitas manusia telah menghancurkan satwa liar kita. Kecerdasan manusia bisa membantu menyelamatkannya,” ujarnya.
Tema tahun ini berfokus pada bagaimana teknologi digital dapat mendorong konservasi satwa liar di saat polusi, kekacauan iklim, hilangnya habitat dan eksploitasi alam menyebabkan satu juta spesies tumbuhan dan hewan berada dalam risiko kepunahan.
Tidak ada ‘peluru perak’“Satelit sudah membantu melacak hewan yang terancam. Dan data yang memetakan migrasi satwa liar dan penggunaan lahan, mendukung upaya untuk melindungi mereka. Namun hal-hal tersebut hanyalah sebuah alat dalam gudang senjata kita, bukan sebuah solusi jitu,” kata Guterres.
Ia menggarisbawahi perlunya upaya bersama untuk membantu melestarikan satwa liar dan membangun masa depan global yang adil dan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal mendesak negara-negara untuk mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi secara drastis, beradaptasi dengan iklim ekstrem, mencegah polusi dan mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati.
Hari Margasatwa Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 3 Maret, ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2013 untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya flora dan fauna di planet ini.
Tanggal tersebut juga menandai hari diadopsinya Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) pada tahun 1973.
