Aulanews.id – Setiap tahunnya, umat muslim di Indonesia akan merayakan tahun baru Islam yang jatuh setiap pada tanggal 1 Muharram. Tahun baru Islam kini menjadi momentum istimewa yang sangat perlu disyukuri.
Biasanya setiap muslim akan memanjatkan doa dan melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya daripada tahun lalu. Lantas, kapan tahun baru Islam diperingati dan bagaimana sejarah penetapannya? Simak artikel ini sampai akhir, ya.
Kapan Tahun Baru Islam Diperingati?
Menurut dari buku Di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin (2012), asal-usul atau sejarah tentang penanggalan kalender Islam yang dimulai ketika Gubernur Bashrah dan juga Abu Musa Al-Asyari menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifah Umar bin Khatab RA. Kemudian beliau menyatakan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun.
Akibat kondisi itulah, kemudian dibuat kalender Islam yang digunakan untuk memudahkan penyimpanan surat-surat. Saat itu, umat muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal saja.
Selanjutnya, Ali bin Abi Thalib mengusulkan tentang peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Yatsrib sebagai awal tahun. Pada akhirnya pendapat itu yang disetujui oleh para sahabat Rasullah dan dibuat kalender Islam dengan nama kalender Hijriah. Adapun penetapannya dilakukan pada tahun 1 hijriah atau 17 tahun pasca Nabi Muhammad SAW saat melakukan hijrah.
Lalu, kapan tahun baru Islam diperingati? Jadi, umat muslim akan memperingati tahun baru Islam setiap pada tanggal 1 Muharram menurut kalender hijriah. Sedangkan untuk kalender hijriah, pelaksanaannya bisa berbeda-beda. Hal ini dikarenakan kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai cuannya. Berbeda dengan kalender masehi yang menggunakan peredaran matahari.
