Search

Indonesia memimpin dalam menjinakkan kebakaran hutan

Namun di Indonesia, proyek percontohan pengelolaan kebakaran terpadu yang dipimpin oleh UNEP dan dibiayai oleh USAID, sejak tahun 2021, telah membantu membangun ketahanan terhadap kebakaran yang lebih besar di tiga kabupaten yang paling rawan kebakaran di negara ini.

Hal ini terinspirasi dari pendekatan “berbasis klaster” terhadap pengelolaan lahan yang dipraktikkan di Afrika Selatan—yang menyatukan pengetahuan brigade pemadam kebakaran masyarakat seperti yang dimiliki Marlizar, jangkauan lembaga pemerintah, dan sumber daya dari beberapa perusahaan swasta terbesar di Indonesia.

Tujuan proyek ini untuk meningkatkan koordinasi antara masyarakat, pemerintah, dan pengguna lahan swasta dapat memberikan pembelajaran bagi negara-negara rawan kebakaran di seluruh dunia.

“Kebakaran hutan menimbulkan kerugian kemanusiaan, lingkungan hidup, dan ekonomi yang sangat besar, terutama bila terjadi di lahan gambut yang kaya karbon, sehingga semua pihak berkepentingan untuk mencegah kebakaran tersebut terjadi,” kata staf program UNEP, Johan Kief. “Indonesia telah menetapkan tujuan ambisius untuk menghentikan deforestasi dan mengurangi emisi karbon—mengurangi risiko kebakaran adalah komponen kunci untuk mencapai tujuan tersebut.”

Relawan pemadam kebakaran Marlizar di Desa Teluk Meranti, Riau.

Baca Juga:  Sekjen PBB menyerukan dukungan yang lebih besar bagi pulau-pulau kecil yang memerangi perubahan iklim

Memadamkan apiSetelah UNEP mulai membentuk klaster pencegahan kebakaran pada tahun 2021, tidak ditemukan titik api di kabupaten percontohan pertama, Pulang Pisau Kalimantan Tengah, pada musim kemarau tahun 2022. Di Kabupaten Pelalawan, Riau, tempat Teluk Maranti berada, jumlah kebakaran yang dilaporkan menurun dari 139 pada tahun 2021 menjadi 88 pada tahun 2022. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, yang merupakan wilayah percontohan ketiga, jumlah kebakaran yang dilaporkan menurun dari 345 menjadi 109.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Frida Maanum dan Laia Codina digantikan pada menit ke-62 dan untuk terakhir kalinya berseragam merah putih, Vivianne Miedema masuk ke lapangan. Seolah sudah ditakdirkan, pemain nomor 11 kami mencetak gol...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist