Sebelumnya, delegasi AS telah memblokir upaya untuk meloloskan resolusi gencatan senjata di badan beranggotakan 15 negara tersebut, yang tugas utamanya adalah menjaga atau memulihkan perdamaian dan keamanan internasional.
Perkembangan ini terjadi di tengah tekanan internasional yang terus meningkat untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan meningkatkan akses bantuan untuk misi kemanusiaan, khususnya ke wilayah utara, dimana para ahli kerawanan pangan minggu ini memperingatkan bahwa kelaparan bisa terjadi “kapan saja”.
Menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB yang dijadwalkan pada pukul 9 pagi di New York, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa rancangan resolusi terbaru mencakup seruan untuk “gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera.”
Diplomat tertinggi AS tersebut berbicara di Mesir selama kunjungan terakhirnya ke Timur Tengah seiring dengan berlanjutnya perundingan tidak langsung mengenai kemungkinan kesepakatan antara Israel dan Hamas, yang ditengahi oleh AS, Mesir, dan Qatar. Mr Blinken mengatakan kesepakatan itu “sangat mungkin”.
Di bidang kemanusiaan, laporan menyebutkan bahwa AS melanjutkan upayanya untuk membangun ponton pendaratan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza melalui laut. Pembangunannya bisa selesai sebelum 1 Mei, kata seorang pejabat senior AS.