Aulanews.id – Perdana Menteri Trinidad dan Tobago mengatakan tumpahan minyak dalam jumlah besar di dekat negara kepulauan kembar di Karibia timur telah menyebabkan “darurat nasional”.
Dilansir dari euronews.com, insiden tersebut memicu kekhawatiran global tentang dampak jangka panjang tumpahan minyak terhadap ekosistem maritim dan ekonomi lokal, menyoroti urgensi penanganan dan upaya pemulihan yang efektif.
Para kru sedang berjuang untuk membendung minyak yang sudah melapisi banyak pantai di pantai barat daya Tobago.
Pemerintah belum mengidentifikasi pemilik kapal misterius yang terbalik di dekat Tobago pada Rabu pekan lalu, kata Perdana Menteri Keith Rowley, Minggu.
Belum jelas berapa banyak minyak yang tumpah dan berapa banyak minyak yang tersisa di kapal yang sebagian besar tenggelam itu. Juga tidak jelas apa yang menyebabkan kapal tersebut terbalik karena tidak ada panggilan darurat, tidak ada tanda-tanda awak kapal, dan tidak ada indikasi jelas siapa pemilik kapal tersebut .
Para penyelam belum mampu membendung kebocoran tersebut dan berusaha mencari cara untuk menghilangkan sisa minyak, kata Farley Augustine, sekretaris utama Dewan Majelis Tobago, yang mengunjungi kawasan tersebut bersama perdana menteri.
Apa dampak tumpahan minyak terhadap Trinidad dan Tobago?
Tobago adalah tujuan wisata populer dan tumpahan minyak terjadi pada puncak musim Karnaval. Para pejabat khawatir akan dampaknya terhadap industri penting ini.
Belum ada komentar langsung dari pengawas lingkungan.
Rowley mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui berapa biaya pembersihan namun mengatakan “beberapa biaya yang tidak terlalu signifikan dikeluarkan hanya untuk menanggapi insiden ini.”
