Setidaknya 45 pekerja bantuan telah terbunuh atau ditahan sejak awal konflik – hampir semuanya merupakan warga negara Sudan. Kekurangan bahan bakar juga terus mempengaruhi pergerakan staf dan pasokan kemanusiaan serta pembangkitan listrik yang diperlukan untuk operasi, seperti pemeliharaan penyimpanan rantai dingin dan pengoperasian pompa air.
“Ini tidak boleh dilanjutkan. Pemerintah Sudan, yang memiliki tanggung jawab utama untuk melindungi warga sipil, harus mengambil langkah nyata untuk memastikan bantuan yang cukup dapat menjangkau semua yang membutuhkan dan memfasilitasi akses konvoi kemanusiaan ke masyarakat yang terkena dampak konflik,” tegas pakar tersebut.