Search

5 Strategi yang Jarang Diketahui Untuk Menjadi Pemikir yang Lebih Handal

Pertimbangkan skenario ini: Jika Anda cenderung membuat keputusan secara impulsif dan ingin mengurangi risiko, Anda dapat menerapkan prosedur operasional standar yang ditujukan untuk mengurangi perilaku pengambilan risiko. Pada awalnya, Anda akan menemukan faktor-faktor yang biasanya meningkatkan risiko. Kemudian, Anda akan menetapkan ambang batas yang telah ditentukan untuk jumlah faktor risiko yang dapat ada sebelum Anda tidak bertindak.

 

Sebagai contoh, bayangkan seorang terapis yang kadang-kadang menyimpang dari praktik biasanya untuk menyesuaikan masalah klien yang tidak dikenal. Namun, mereka mempertahankan kriteria tertentu untuk memastikan mereka tetap dalam bidang keahlian mereka. Terapis mungkin bersedia melihat klien untuk masalah yang tidak mereka obati dengan sekerap itu, tetapi tidak jika klien memiliki usia yang berbeda dari klien yang biasanya mereka obati, atau jika beban kerja mereka sudah tinggi. Ambang batas terapis untuk melangkah di luar pengalaman dan zona kenyamanan mereka mungkin adalah untuk satu faktor berbeda dari pekerjaan biasa mereka, tetapi tidak untuk beberapa faktor.

Baca Juga:  Menyanyi Dapat Memberikan Manfaat Ini Bagi Tubuh

 

Jenis prosedur ini memungkinkan Anda untuk memperluas toleransi pribadi Anda dengan cara yang lebih aman dan terstandarisasi.

 

Contoh lain: Anda mungkin mengemudi ke suatu tempat yang tidak dikenal, tetapi bukan larut malam atau sendirian.

 

4. Perlakukan penilaian, prediksi, dan pemikiran lainnya dengan ringan.

Konsep ini dipinjam dan sedikit disesuaikan dari terapi yang disebut acceptance and commitment therapy (dikenal juga sebagai ACT).

 

Anda dapat berpikir lebih fleksibel jika insting pertama Anda adalah menganggap pemikiran Anda hanya sebagai pemikiran, bukan bahwa itu secara otomatis benar. Misalnya, jika Anda langsung menyimpulkan seseorang egois atau Anda memprediksi bahwa Anda tidak akan berhasil dalam suatu usaha, maka memperlakukan pemikiran tersebut dengan ringan akan melibatkan tidak hanya menganggap pemikiran tersebut benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga:  Pengaruh Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist