Aulanews.id – KYIV – Presiden Volodymyr Zelenskiy melakukan perjalanan ke kota Kharkiv di timur laut Ukraina pada Kamis, menggambarkan situasi medan perang di wilayah tersebut sebagai “sangat sulit” tetapi terkendali, ketika Rusia mencoba untuk melancarkan serangan barunya di luar wilayah perbatasan.
Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 16 Mei 2024, militer Kyiv mengatakan pasukannya memerangi pasukan Rusia di distrik utara kota Vovchansk, namun penjajah tidak mampu menerobos lebih jauh ke kota perbatasan sekitar 45 km timur laut kota Kharkiv.
Dorongan Rusia ke wilayah utara Kharkiv telah membuat terobosan kecil sejak Jumat, memaksa jumlah tentara Ukraina yang sudah menipis untuk mencoba mempertahankan garis depan baru dan mengeksploitasi penundaan pasokan senjata Barat selama berbulan-bulan.
“Arahnya masih sangat sulit – kami memperkuat unit kami,” kata Zelenskiy setelah mengadakan pertemuan di kota itu dengan komandan tertinggi dan para pemimpin senior militer. Zelenskiy menunda semua perjalanan luar negerinya pada hari Rabu karena situasi medan perang memburuk.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang kini menjadi rumah bagi sekitar 1,3 juta orang, telah dihantam serangan udara selama berbulan-bulan yang sulit dihentikan oleh para pembela HAM dengan melemahnya pertahanan udara yang menutupi kota yang hanya berjarak 30 km dari perbatasan.
Pasukan Rusia telah melancarkan dua serangan utama ke wilayah tersebut, salah satunya bergerak menuju Vovchansk, 5 km (3 mil) dari perbatasan yang, jika berhasil direbut, akan menjadi keuntungan paling signifikan bagi Moskow dalam serangan tersebut sejauh ini.
“Rencana musuh untuk masuk lebih dalam ke kota Vovchansk dan mendapatkan pijakan di sana berhasil digagalkan,” kata Staf Umum Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Ukraina bergegas mengevakuasi warga sipil dari kota dan daerah perbatasan lainnya dan sejauh ini sekitar 8.000 orang telah meninggalkan rumah mereka.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer Rusia “menawan” warga sipil di utara Vovchansk dan menggiring mereka ke ruang bawah tanah.
Dia menuduh pasukan Rusia membunuh seorang warga di Vovchansk yang mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki dan menolak mematuhi perintah mereka.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim Klymenko.
Menggambarkan situasi di Vovchansk terkendali, militer Ukraina mengatakan tindakan defensifnya telah memaksa pasukan Rusia untuk mengurangi tempo serangan mereka ke utara wilayah tersebut.