Warga sipil menderita ketika ‘badai sempurna’ perang, penyakit, dan pengungsian melanda Sudan

Perpindahan yang meroketPerang yang meletus pada April lalu antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, telah menyebabkan lebih dari 25 juta orang bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Hampir 7,8 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di seluruh Sudan, termasuk 1,6 juta orang terpaksa mengungsi melintasi perbatasannya.

Hingga Senin, para pengungsi internal (IDP) berlindung di sekitar 6.600 lokasi di seluruh 18 negara bagian, meningkat 112 lokasi dibandingkan minggu sebelumnya.

Sebuah kantor bantuan, yang menyimpan imunisasi, obat-obatan dan barang-barang rantai dingin lainnya, setelah digerebek di tengah konflik yang sedang berlangsung di Darfur barat.  (April 2023)

Sebuah kantor bantuan, yang menyimpan imunisasi, obat-obatan dan barang-barang rantai dingin lainnya, setelah digerebek di tengah konflik yang sedang berlangsung di Darfur barat. (April 2023)

Respons PBB di tengah tantanganBadan-badan PBB bersama mitra bantuan telah meningkatkan respons mereka namun menghadapi tantangan, mulai dari ketidakamanan, penjarahan, hambatan birokrasi hingga gangguan komunikasi.

Baca Juga:  Kita harus mendorong perdamaian abadi di Gaza, tegas Sekjen PBB, seiring dengan semakin dekatnya ancaman kelaparan

Kekurangan bahan bakar juga mempengaruhi pergerakan staf dan pasokan kemanusiaan, serta pembangkitan listrik yang diperlukan untuk memelihara penyimpanan rantai dingin dan memasok air.

Respons yang diberikan juga terhambat oleh kurangnya dana.

Desember lalu, PBB meluncurkan Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan untuk Sudan, yang membutuhkan $2,7 miliar untuk memberikan perlindungan dan bantuan yang menyelamatkan jiwa kepada 14,7 juta orang di negara yang dilanda perang itu pada tahun 2024.

Namun, pada 12 Februari 2024, permohonan tersebut hanya didanai 3,5 persen dengan $94,5 juta yang diterima, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

“Terlepas dari semua tantangan ini, mitra kemanusiaan terus memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada masyarakat rentan yang dapat mereka jangkau. Konflik tersebut – khususnya di Khartoum, Darfur dan Kordofan – telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan,” kata Kantor tersebut.

Jakarta – Sekretaris Baranahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Mochamad Taufik Hidayat, memimpin Rapat Tindak Lanjut Rakor Pengembangan Ketahanan Pangan di......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist