Dalam konteks tersebut, ia menyoroti Tinjauan Nasional Sukarela yang dilakukan di HLPF, dengan 36 negara yang hadir tahun ini. Tinjauan ini memberikan wawasan berharga tentang pengalaman nasional, pelajaran yang dipetik, dan kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan SDGs.
“Kami dapat menyelidiki lebih dalam alasan di balik keterlambatan implementasi, tetapi kami juga dapat mendengar dari pemerintah sendiri dan pihak-pihak yang berkepentingan tentang praktik-praktik baik yang dapat kami tiru,” kata Ibu Narváez.
Komitmen untuk berdialogPresiden ECOSOC menyerukan komitmen baru terhadap multilateralisme dan dialog yang konstruktif.
“Kita semua harus berkomitmen untuk terlibat sepenuhnya dalam membangun dialog yang konstruktif dan meningkatkan standar dengan visi yang hebat dari semua pemangku kepentingan,” desaknya, seraya menekankan perlunya upaya kolektif untuk mencapai transformasi yang diperlukan.
Mengakhiri sambutannya, Ibu Narváez menyampaikan harapan bahwa tindakan yang diambil hari ini akan menginspirasi generasi mendatang.
“Kami berharap anak laki-laki dan perempuan yang menyaksikan kita hari ini dapat melihat peluang di masa depan untuk memenuhi potensi mereka seperti yang kami tunjukkan di sini hari ini,” katanya, menegaskan visi jangka panjang SDGs.
Segmen menteriSelama segmen menteri tiga hari, HLPF akan mengadakan debat umum mengenai tema Dari KTT SDG ke KTT Masa Depan.
Para menteri dan perwakilan tingkat tinggi dari negara-negara peserta, serta organisasi antarpemerintah, dan kelompok-kelompok besar serta pemangku kepentingan lainnya akan mengambil tindakan untuk mewujudkan Deklarasi Politik KTT SDG 2023 dan mempercepat pelaksanaan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan SDG.
Mereka juga akan berkontribusi pada persiapan KTT Masa Depan, yang akan diadakan September ini.
Diselenggarakan di bawah naungan ECOSOC, Forum akan ditutup pada tanggal 18 Juli dengan diadopsinya deklarasi menteri.