“Sehingga neraca-neraca komoditi yang dari perusahaan-perusahaan itu, dari investor, rumah makan juga, akan kami collect (kumpulkan) untuk kita sediakan lahan-lahan yang lainnya untuk kelompok tani kita,” katanya.
Di sisi lain ia memastikan Pemkot Surabaya akan terus berkomitmen mengoptimalkan lahan aset yang sebelumnya tidak digunakan. Bahkan saat ini sejumlah aset yang sebelumnya tidur, sudah dijadikan lahan pertanian, perikanan, hingga tempat wisata yang dikelola oleh warga.
“Hampir semuanya yang selama ini menjadi lahan tidur, yang tidak dimanfaatkan, ada yang dijadikan tambak, ada yang dijadikan tempat wisata dan ada yang dijadikan lahan pertanian,” ujarnya.
Meski demikian ia mengakui masih banyak lahan milik Pemkot Surabaya yang keberadaannya belum optimal. Untuk itu ia berkomitmen mengoptimalkan aset yang masih tidur tersebut untuk bisa digunakan urban farming kelompok tani di Surabaya.
“Karena saya yakin betul, dari kelompok tani urban farming ini bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sangat besar yang dibutuhkan oleh rumah makan, hotel maupun investor,” ucapnya
Dikutip dari antara news.com