Upaya Diplomasi AS di PBB Gagal: Resolusi Gencatan Senjata Gaza Ditolak oleh Rusia dan China

Mengapa Rusia dan Tiongkok memveto?

Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, memperingatkan wartawan pada hari Kamis: “Kami tidak puas dengan apa pun yang tidak memerlukan gencatan senjata segera.”

Setelah pemungutan suara, ia berkata: “Pada tahap koordinasi, hampir semua anggota dewan keamanan menyatakan pandangan bahwa tuntutan gencatan senjata segera tidak boleh bergantung pada pembebasan sandera atau kecaman terhadap Hamas.”

Dia berpendapat bahwa dampak dari membuat gencatan senjata yang mensyaratkan pembebasan semua sandera adalah mendukung membiarkan ratusan ribu warga sipil Palestina yang tidak bersalah terus menerus terkena serangan Israel hingga Hamas dan Israel mencapai kesepakatan.

Di ruang sidang, Duta Besar Rusia Vasily Nebenzya mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa resolusi tersebut hanyalah sebuah “tontonan munafik” yang tidak memberikan tekanan nyata pada Israel atas kejahatan perangnya. Moskow juga mengatakan bahwa episode tersebut menunjukkan bahwa pemerintah AS lebih tertarik untuk memberikan dukungan kepada pemilih Amerika dan meyakinkan masyarakat domestik bahwa mereka bersikap adil dalam krisis ini.

Menjelaskan sikap abstain Guyana, perwakilan negara Amerika Selatan Carolyn Rodrigues-Birkett mengatakan: “Bertentangan dengan laporan media, resolusi ini tidak menyerukan gencatan senjata segera.”

Dia juga menambahkan tuntutan bahwa gencatan senjata tidak boleh dikaitkan atau dikondisikan dengan pembebasan sandera. “Dua kesalahan tidak bisa menjadi benar dan rakyat Palestina tidak boleh dihukum secara kolektif dan mereka sendiri menjadi sandera atas kejahatan orang lain.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist