Search

Tidak Ada Hubungan Antara Nyamuk Wolbachia dan Keganasan Nyamuk Dengue

Di Indonesia, analisis risiko diinisiasi oleh Kemenristekdikti dan Balitbangkes Kemenkes dengan melibatkan 20 orang dari berbagai kepakaran. Hasil analisis memperlihatkan bahwa pelepasan nyamuk ber-wolbachia memiliki risiko yang sangat rendah.

“Yang mana dalam 30 tahun ke depan, peluang peningkatan bahaya dari penyebaran aedes aegypti ber-wolbachia dapat diabaikan (negligible),” kata Dirjen Maxi.

WHO selaku selaku Vector Control Advisory Group (VCAG) pada 2023 telah merekomendasikan penggunaan nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia. VCAG merupakan badan yang bertugas memberikan nasihat dan panduan terkait pengendalian vektor atau penyebaran penyakit oleh vektor tertentu seperti nyamuk.

Meski telah menyebar nyamuk ber-wolbachia, Dirjen Maxi mengimbau masyarakat untuk melengkapi upaya pencegahan dengan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

Langkah tersebut dapat dilakukan dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – PERSIB siap menjamu Madura United pada pertandingan final leg pertama Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Minggu, 26 Mei 2024 mendatang. Striker PERSIB, David...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist