Search

Tertib Organisasi adalah Kunci

Aulanews.id – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengingatkan kembali peserta Konferensi Besar (Konbes) 2023, pentingnya tertib organisasi agar NU mampu menjadi organisasi yang sistemik. “Sebagimana dalam iftitah yang saya sampaikan, di awal abad kedua ini memang demi kesuksesan, kejayaan, kekuatan dan kebaikan maka penting penertiban organisasi,” tegas Kiai Miftach dalam sidang Pleno II di Gedung Serbaguna I Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Seperti diketahui, di antara agenda Konbes Nahdlatul Ulama (NU) 2023 adalah memaparkan capaian PBNU yang telah dilakukan oleh sejak dikukuhkan pada tahun 2021 hingga sekarang. Menurut Kiai Miftach, agenda Konbes sangat penting, karena bukti dari capaian PBNU dipaparkan di Konbes. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan organisasi harus ada buktinya, sehingga akan tercipta organisasi yang tertib. “Sebagimana Al Qur’an menyatakan kegagalan atau ketidakberhasilan harus ada bukti, ada hal yang diungkap dari kegagalan itu. Sebaliknya sebuah keberhasilan juga harus ada bukti. Itulah cerminan dari organisasi yang tertib,” ujarnya pada

Baca Juga:  Selama Kiblatnya Masih Sama, Tetap Muslim

Ia mengungkapkan bahwa selain sebagai bagian dari ketertiban organisasi, Konbes juga merupakan sejarah dan kesungguhan dari PBNU. “Ini kita apresiasi atas kinerja baik, semoga makin hari makin semangat, tidak ada yang kita anggap rintangan. Justru kegagalan (adalah) guru untuk memperbaiki,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu.

Kiai Miftach juga memberikan apresiasi atas capaian yang telah dilakukan oleh PBNU. “Alhamdulillah sejak awal hingga sekarang sudah menampakkan wujud, saya kira ini jauh lebih baik. Awal abad kedua, disamping menuju ketertiban organisasi perlu ada koreksi, terkait kebijakan yang kita lakukan. Terima kasih kepada PBNU, syuriah dan tanfidziah, PWNU, semua yang terlibat. Ini sangat menantang, menguras pikiran. Semoga diberi keberkahan,” ungkapnya.(Vin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – Krisis dimulai ketika Mesir menasionalisasi Perusahaan Terusan Suez pada bulan Juli 1956, dan Perancis serta Inggris memprotesnya. Pada bulan Oktober tahun itu, pasukan Israel melancarkan serangan ke Mesir...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist