Aulanews.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di tahun 2024 mendatang akan berdiri 20.000 kampung iklim di Surabaya. Kampung-kampung tersebut dituntut bisa beradaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim.
Komitmen ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan menyerahkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2023 kepada 11 kampung di Kota Pahlawan. Mereka dinilai sukses beradaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Kampung Sambiarum RW 6, Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya, Rabu (15/11/2023). Di tahun 2023, Surabaya mendapat 3 kategori penghargaan, yakni Trophy Proklim Lestari, Pembina Proklim Tingkat Kabupaten/Kota, dan sertifikat Proklim Utama yang melakukan pembinaan terhadap 10 lokasi RW.
Wali Kota Eri menyampaikan bahwa di tahun ini, RW 6 Kelurahan Sambikerep berhasil mendapatkan Proklim Lestari. Dengan demikian, kesadaran akan kebersihan lingkungan selaras dengan apa yang digaungkan selama ini dalam membangun Surabaya. Apalagi, sudah ada 38 titik lokasi kampung iklim di Kota Surabaya.
“Proklim selalu ada pengembangan dalam bidang lingkungan. Tolong dijaga dan dikuatkan lagi karena saya yakin di RW 6 Kelurahan Sambikerep ini akan memberikan contoh untuk kampung-kampung lainnya di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Tak hanya persoalan iklim saja, Wali Kota Eri menerangkan, kebersihan lingkungan dapat dimulai dengan menjaga saluran air. Selain itu, ada pula inovasi terhadap cara pengolahan sampah yang telah dilakukan oleh para RW peraih Proklim.