Search

Surabaya Fashion Parade Sarana Bagi Pegiat Fashion

Aulanews.id – Industri mode tidak hanya berkembang secara pesat di Bandung, tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia, termasuk Surabaya. Tahun ini, Surabaya Fashion Parade menggandeng Indonesia Fashion Chamber (IFC) dalam membuat gerakan fashion di kota pahlawan tersebut.

Event bergengsi yang digelar di Tunjungan Plaza mulai 7-10 September 2023 itu mengusung konsep “Enigmatic” diusung karena selaras dengan era di saat ini yang energik berani tampil berbeda namun tetap penuh gaya yang stylist.

Dian Apriliana Dewi, founder Surabaya Fashion Parade (SFP) menyampaikan, SFP digelar untuk memberikan sarana bagi penggiat fashion tanah air sekaligus mendorong insan fashion untuk unjuk bakat dan karya terbaik mereka.

Baca Juga:  HEBOH!! Ibunda Salmafina Disebut Mirip Ariel Tatum

Ia menjelaskan, Enigmatico mengacu pada kata Enigma di mana para desainer melakukan sesuatu yang out of the box, mencocokkan potongan, warna, bahan dan inspirasi yang tidak biasa untuk menciptakan pakaian yang berbeda.

“SFP 2023 menampilkan sesuatu yang baru, unik dan edgy dengan tetap menjaga praktik berkelanjutan serta membentuk asumsi dasar untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap masalah ini,” ujarnya.

SFP 2023 selain diikuti oleh desainer-desainer berbakat dari IFC, juga akan ada beberapa desainer tamu dari luar negeri, di antaranya Thinthananpachr Chantajaroenpon dari Thailand.

Desainer yang berpengalaman selama 17 tahun ini merupakan founder Couture House – MYRIAD GRAND MONDE. Karyanya dipakai banyak aktris papan atas, Miss Thailand hingga Ratu Thailand.

Baca Juga:  Aduuhh.... Ria Ricis Jatuh dari Kuda

Dari Singapura, ada Terry Yeo yang dikenal dengan desain-desainnya yang eksperimental. Memadukan bahan kulit, plastik, korset dan kertas, Terry Yeo meluncurkan labelnya sendiri pada 2018 “ThisLabelIsUnknown” dengan konsep androgynous fashion.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – Ribuan orang turun ke jalan selama berhari-hari untuk memprotes rancangan Undang-undang Transparansi Pengaruh Asing, yang mengharuskan media dan organisasi non-pemerintah (LSM) yang menerima lebih dari 20 persen dana...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist