Aulanews.id – Insiden itu terjadi sekitar pukul 04.00 waktu setempat pada hari Senin, sekitar 200 meter lepas pantai dekat kota pesisir Obock.
Dua puluh dua orang diselamatkan oleh nelayan setempat dan diberi perawatan serta dukungan oleh IOM, kata juru bicara lembaga tersebut Yvonne Ndege kepada UN News dalam sebuah wawancara eksklusif.
Setidaknya enam orang lainnya hilang dan diperkirakan tewas. Total ada sekitar 66 migran yang melakukan perjalanan melintasi Teluk Aden, dari Yaman ke Djibouti.
Rute yang sering dilaluiSetiap tahun ribuan migran dari Tanduk Afrika, khususnya Ethiopia dan Somalia, meninggalkan rumah mereka dalam upaya mencapai negara-negara Teluk untuk bekerja, melakukan perjalanan melalui Djibouti dan melintasi Teluk Aden.
Namun banyak di antara mereka yang terdampar di Yaman, menghadapi kesulitan besar di tengah perang yang sedang berlangsung dan krisis ekonomi di sana.
Mereka juga berisiko mengalami pelecehan oleh penyelundup dan pedagang manusia dan harus menghadapi perjalanan laut yang berbahaya dalam perjalanan pulang.
“Mengacu pada tragedi terbaru ini, mereka adalah migran dari Tanduk Afrika yang sebagian besar berasal dari Ethiopia yang melakukan perjalanan kembali ke Djibouti,” kata Ndege.
Serangan drone lebih lanjut terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia merupakan ‘perkembangan yang tidak menyenangkan’
Serangan drone lebih lanjut terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia menandai “perkembangan yang tidak menyenangkan” dan memburuknya keselamatan dan keamanan, kata kepala pengawas atom PBB, IAEA, pada hari Selasa.
