Aulanews.id – “Kami sangat prihatin dengan perkembangan ini, dan kami secara aktif mencari klarifikasi dari otoritas de facto Houthi mengenai keadaan penahanan ini dan yang paling penting adalah memastikan akses segera ke personel PBB tersebut,” kata Dujarric.
Dari tahanan tersebut, dua orang perempuan dan sembilan orang laki-laki. Enam orang bekerja di kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR), dan lima lainnya bekerja di berbagai badan PBB dan Kantor Utusan Khusus PBB di Yaman, kata Dujarric.
Militan dari gerakan Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman termasuk ibu kotanya, dan dalam beberapa bulan terakhir telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah sebagai tanggapan atas serangan militer Israel di Gaza.
Dujarric meyakinkan bahwa PBB “mengupayakan semua jalur yang tersedia untuk menjamin pembebasan mereka semua dengan aman dan tanpa syarat, secepat mungkin.”
UNICEF memperingatkan bahwa serangan tornado di Haiti bisa menunjukkan musim topan yang ‘menghancurkan’Ribuan anak-anak dan keluarga mereka mungkin akan terjerumus ke dalam kemiskinan di Haiti, sehingga memperburuk kekacauan akibat kekerasan geng dan runtuhnya sistem kesehatan, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan pada hari Jumat.
Pusat Operasi Darurat Nasional telah mengumumkan musim siklon “hiperaktif”, dengan 23 fenomena, 11 di antaranya dapat berkembang menjadi badai, diperkirakan terjadi antara bulan Juni dan akhir November.
Tornado pertama musim ini telah melanda Bassin Bleu, di barat laut negara itu, pada tanggal 21 Mei, menandakan awal dari beberapa bulan mendatang yang berpotensi menimbulkan bencana.
Menurut pihak berwenang Haiti, 112 orang, termasuk 29 anak-anak, terluka dalam bencana tersebut. Sekitar 4.350 orang, termasuk 650 anak-anak, kehilangan tempat tinggal.
