Aulanews.id – Dalam sebuah pernyataan menyusul pengarahan pekan lalu oleh Bintou Keita, kepala misi PBB, MONUSCO, para duta besar mengutuk semua kelompok bersenjata yang beroperasi di negara tersebut dan menuntut penghentian segera permusuhan dan kemajuan lebih lanjut yang dilakukan M23.
Mereka menyatakan keprihatinan atas pengungsian yang sedang berlangsung di Ituri, Kivu Utara dan Kivu Selatan dan meminta semua donor untuk meningkatkan dukungan sebagai tanggapan terhadap rencana tanggap kemanusiaan tahun 2024.
Akses yang aman, tepat waktu dan tanpa hambatanMereka meminta semua pihak, khususnya kelompok bersenjata M23 dan Kongo, untuk memberikan akses kemanusiaan yang aman, tepat waktu dan tanpa hambatan kepada mereka yang membutuhkan dan untuk mengakhiri serangan terhadap warga sipil.
Dewan mengecam “dukungan militer asing yang diberikan kepada M23 dan kelompok bersenjata lainnya”, dan mengatakan bahwa bantuan semacam itu harus diakhiri dan pejuang asing harus mundur.
Mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas laporan Kelompok Ahli di Kongo mengenai dukungan militer asing terhadap M23 – yang dilaporkan melibatkan Kelompok Wagner yang berbasis di Rusia – dan intervensi militer langsung di wilayah Kongo.
Para anggota Dewan mengecam dengan keras serangan-serangan baru-baru ini terhadap MONUSCO, personel dan aset-asetnya dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap penarikan Misi PBB secara bertahap, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Mereka sangat mendorong pihak berwenang Kongo untuk mengambil tindakan nyata, termasuk mempercepat reformasi sektor keamanan dan melaksanakan program perlucutan senjata dan demobilisasi nasional secara tepat waktu.
