Sebelum pertandingan, Mikel sempat ngobrol dengan saya, Reuell, Amario dan Charles. Dia memulainya dengan mengingatkan kami bahwa kami mendapatkan tempat kami melalui kerja keras dan berada di sini untuk alasan yang baik. Kami diberitahu untuk bersiap, karena kami dapat dipanggil kapan saja. Meskipun saya tidak mendapat kesempatan, menyaksikan Charles melakukan debutnya sebagai sesama pemain akademi adalah hal yang menyenangkan untuk dilihat dan kami semua bersemangat untuknya.
Musim ini, saya mendapatkan momen yang menonjol dengan meraih penalti kemenangan dalam pertandingan Piala EFL melawan Swindon Town. Inilah yang terjadi – sehari sebelumnya, saat latihan, saya gagal mengeksekusi penalti. Pertandingan berakhir 2-2, langsung ke adu penalti. Di tengah kerumunan, Mehmet mendatangiku dan berkata dia ingin aku mengambil satu dan tidak mungkin aku melewatkan kesempatan itu. Senang rasanya melihat Mehmet menunjukkan kepercayaannya kepada saya, meski saya gagal berlatih sehari sebelumnya.
“Mikel mengingatkan kami bahwa kami mendapatkan tempat kami melalui kerja keras dan berada di sini untuk alasan yang baik”
Penalti yang akan saya terima juga cukup besar – untuk mengamankan kemenangan dan memberi kami poin bonus. Tentu saja, ada sedikit kegelisahan, namun saya mendekati titik itu dengan percaya diri, melangkah maju, mengirim kiper ke arah yang salah – pekerjaan selesai!
Mengenai ritual sebelum pertandingan, saya tidak terlalu percaya takhayul. Namun ketika melakukan pemanasan, saya selalu memastikan untuk tidak pernah melewatkannya. Entah itu latihan menembak atau sesi passing, saya harus menyelesaikannya dengan sebuah gol atau umpan yang sempurna. Ini semua tentang mengakhiri pemanasan dengan nada tinggi – umpan bagus, tembakan bagus – dan kemudian saya siap untuk meluncur.
