Aulanews.id – Semalam, angkatan bersenjata Rusia dilaporkan meluncurkan 158 rudal dan drone dalam beberapa gelombang yang menargetkan lokasi di seluruh Ukraina, termasuk di wilayah Kyiv, Lviv, Kharkiv, Khmelnytskyi, Dnipropetrovsk, Sumy, Cherkasy, Odesa, dan Zaporizhzhia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Sekretaris Jenderal António Guterres menggarisbawahi bahwa serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil “melanggar hukum kemanusiaan internasional, tidak dapat diterima dan harus segera diakhiri”.
Ia juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga seluruh korban dan mendoakan korban luka segera pulih, tambah pernyataan itu.
Dewan Keamanan membahas situasi di UkrainaJuga pada hari Jumat, Dewan Keamanan mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi di Ukraina, di mana para anggota diberi pengarahan oleh Khaled Khiari, Asisten Sekretaris Jenderal di Departemen Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian PBB.
Sejak pengarahan terakhir Departemen tersebut kepada anggota Dewan pada tanggal 6 Desember, “kami terus melihat laporan harian mengenai serangan terhadap kota-kota besar dan kecil di Ukraina, termasuk terhadap infrastruktur sipil dan energi yang penting, yang mengakibatkan banyak korban sipil,” katanya.
Selama periode Natal saja, serangan terhadap kota Kherson dilaporkan menewaskan beberapa orang dan melukai banyak lainnya, sementara gedung apartemen, fasilitas medis dan stasiun kereta api yang dipenuhi lebih dari seratus warga sipil yang menunggu evakuasi, juga terkena dampaknya.
Sekretaris Jenderal mengutuk dengan keras serangan rudal dan drone berskala besar yang dilakukan Federasi Rusia terhadap kota-kota Ukraina di seluruh negeri, termasuk terhadap infrastruktur sipil dan penting. Serangan tersebut dilaporkan mengakibatkan sedikitnya 24 warga sipil tewas dan lebih dari 134 luka-luka.
