Refleksi Maulid Nabi 1445 H: Memperbaiki Akhlak untuk Kemajuan Bangsa

فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya : Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Potongan surat al-Baqarah ayat 193 itu memiliki pengertian bahwa tidak boleh ada permusuhan kecuali kepada yang melanggar hukum tidak boleh Ada Karena beda agama beda suku beda kepentingan beda partai politik tidak boleh tidak dibenarkan dalam agama Islam itulah yang disebut ummatan wasathon. Paling prinsip adalah seperti sabda beliau Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ

tidak sekali-kali Saya diutus ke muka bumi ini hanya untuk menyempurnakan membangun akhlak, moral, peradaban, dan budaya manusia jadi yang dibawa oleh Nabi Muhammad bukan hanya Teologi, bukan hanya ritual ibadah, tapi Akhlak Yang Mulia.

Baca Juga:  Ketua DPR RI Ajak 4 Ketua Anggota MIKTA Bertemu Presiden Jokowi

Sekali lagi, tidak ada artinya kita mengaku beragama Islam kalau tidak membangun Akhlak yang Mulia, karena nilai martabat sebuah bangsa dilihat dari akhlak moral peradabannya kalau peradaban budaya, moralitasnya merosot maka hancurlah martabat atau nilai bangsa tersebut.

Oleh karena itu dalam rangka memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW. 1445 H mari kita peringati hari kelahiran Nabi Muhammad ini dengan tujuan semaksimal mungkin kita sebagai umat beliau mengikuti akhlak beliau, ajaran beliau, perilaku beliau, sikap beliau yang berakhlak mulia santun, ramah, pemaaf, toleran dan moderat dan selalu bersikap tenang, dewasa, objektif, mengajarkan ilmu pengetahuan, mengajarkan kemajuan-kemajuan untuk umat manusia.

Berita Terkait

Semarak Munas IKAPMII UNISMA: Antara Ajang Rutinitas Reuni dan Memberi Warna Dinamika Korp Pergerakan.

Toleransi Beragama,Perayaan Natal dan Bulan Gus Dur

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top