AulaNews.id – SINGAPURA: Raja Malaysia yang baru dilantik, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, memperingatkan anggota parlemen oposisi agar tidak mengganggu stabilitas politik pada Senin (26 Februari), dalam pidato perdananya di parlemen yang kemungkinan akan memperkuat posisi Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan pemerintahan persatuannya.
Dilansir dari berita Channel News Asia yang diterbitkan pada 27 Februari 20204, pada pembukaan sidang ketiga parlemen ke-15, Sultan Ibrahim juga menyatakan dukungannya terhadap reformasi ekonomi yang dilakukan Anwar dan menyampaikan kekhawatiran mengenai utang negara, serta mendesak pemerintah untuk memperbaiki posisi fiskalnya.
Kedua poin tersebut mendapat dukungan dari DPR yang dipenuhi Anggota Parlemen (MPs) yang mengenakan pakaian upacara berwarna putih.
Sorakan paling keras datang ketika raja menyatakan dia tidak akan menerima tindakan apa pun yang dapat menggagalkan stabilitas politik, sebuah referensi terselubung terhadap spekulasi sebelumnya bahwa oposisi Perikatan Nasional (PN) berusaha menggulingkan pemerintah persatuan dengan menggunakan manuver pintu belakang.
“Saya ingin menekankan di sini bahwa saya tidak akan menerima permintaan apa pun dari siapa pun yang mencoba mengganggu stabilitas politik,” kata Sultan Ibrahim, yang mengambil alih jabatan raja pada 31 Januari dari Sultan Abdullah Ri’ayatuddin.
“Setiap orang harus menghormati pemerintah persatuan. Bagi yang ingin bermain politik, tunggu pemilu berikutnya.”
Pada awal bulan Januari, pembicaraan mengenai “Langkah Dubai” mengemuka ketika ada dugaan bahwa tokoh-tokoh politik berpengaruh bertemu di Dubai untuk mengidentifikasi anggota parlemen pemerintah yang dapat dibujuk untuk membelot, dengan tujuan untuk menggulingkan mayoritas parlemen Anwar.