Aulanews Internasional Qatar Tuan Rumah Yang Baik, Teguh Pertahankan Karakter & Budaya Bangsanya

Qatar Tuan Rumah Yang Baik, Teguh Pertahankan Karakter & Budaya Bangsanya

Aulanews.id – Ikhtiar Qatar sebagai tuan rumah perhelatan Piala Dunia 2022 terus menuai apresiasi. Banyak kalangan yang memuji dan menyambut hangat upaya Qatar yang mempertahankan budaya bangsanya dalam menyelenggarakan pesta sepak bola paling bergengsi sejagad ini.

Adalah Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, Jawa Timur KH Abdussalam Shohib yang menyaksikan sendiri bagaimana tuan rumah menghelat kompetisi tingkat dunia yang spektakuler namun tetap teguh mempertahankan budaya bangsanya. “Ini luar biasa! Qatar yang kita kenal sebagai negara Islam, mungkin tidak pernah kita bayangkan mereka bisa menjadi tuan rumah untuk gelaran world cup atau piala dunia yang luar biasa seperti ini,” puji pria yang akrab disapa Gus Salam ini.

Baca Juga:  Ibu Taylor Swift, Andrea Menghabiskan Hari Ibu di Pertunjukan Tur Eras Paris

Qatar, menurut Wakil Ketua Tandfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini, telah berhasil menjadi tuan rumah world cup yang baik. “Ternyata Qatar bisa membuktikan berhasil menjadi tuan rumah bagi seluruh warga dunia yang datang dari semua penjuru,” ungkapnya.

Satu hal yang begitu mengesankan bagi Gus Salam adalah saat Qatar bersikukuh memegang teguh karakter dan budaya dalam menghelat event sepak bola yang identik dengan pesta, kebebasan, dan kekerasan. Dalam piala dunia kali ini, Qatar menerapkan sejumlah aturan berbeda dari gelaran piala dunia sebelumnya yakni larangan, mabuk atau minuman keras, penggunaan symbol LGBT, pakaian yang sopan dan banyak lagi. “Qatar berhasil menunjukkan penyelenggaran pesta bola bisa tetap dihelat dengan spektakuler tanpa meninggalkan karakter dan budaya Bangsa,” tegas Gus Salam.

Baca Juga:  PBB dorong masa depan yang inklusif di Afghanistan dalam perundingan Doha

Keberhasilan Qatar tersebut, lanjut Gus Salam, harus dijadikan motivasi atau inspirasi bangsa Indonesia. “Kita boleh berteman dengan siapapun, kita boleh berkolaborasi dengan siapapun, tapi karakter kita, budaya kita tidak boleh dihilangkan. Karakter kita sebagai bangsa yang punya budaya timur harus dipertahankan,” jelas cucu Kiai Bisri Syansuri Denanyar ini. (Echwan Siswadi)

Berita Terkait

Suriah punya peluang nyata untuk ‘beralih dari kegelapan menuju terang’

Bantuan penting diblokir di Gaza, karena kekurangan bahan bakar mengancam layanan penyelamatan nyawa

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top