Amélie (2001): Film ini memiliki ciri khas dari palet warnanya yang hangat dan mengundang yang mencerminkan sifat cerita yang aneh dan romantis. Penggunaan warna hijau, merah, dan kuning berkontribusi pada suasana film yang seperti dongeng.
Sin City (2005): Film ini menggunakan gaya hitam-putih kontras tinggi dengan percikan warna sesekali untuk menonjolkan elemen tertentu, seperti darah atau The Yellow Bastard. Teknik ini meningkatkan nuansa novel grafis pada film dan menekankan estetikanya yang berpasir dan noir.
Mad Max: Fury Road (2015): Film ini dipenuhi dengan warna oranye dan biru cerah, yang tidak hanya menciptakan lanskap gurun yang menakjubkan secara visual tetapi juga membangkitkan perasaan intensitas, bahaya, dan urgensi.
The Handmaid’s Tale (2017): Acara ini menggunakan palet warna terbatas, didominasi oleh merah dan putih, untuk menonjolkan tema penindasan dan kontrol. Penggunaan warna merah khususnya melambangkan peran Handmaids sebagai wadah reproduksi.
La La Land (2016): Film ini menggunakan beragam warna cerah dan kontras untuk melengkapi narasi musikal dan romantis. Warnanya sering kali berubah berdasarkan suasana pemandangan, sehingga meningkatkan dampak emosional.
The Wizard of Oz (1939): Transisi dari pemandangan Kansas yang bernuansa sepia ke dunia Oz yang penuh warna dan penuh warna menjadi contoh klasik penggunaan warna untuk menandakan perubahan dalam narasi dan emosi.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana teori warna dalam film dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan penyampaian cerita, menyampaikan emosi, dan menciptakan pengalaman visual yang berkesan.