Aulanews.id – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Sampang mendelegasikan sejumlah anggotanya untuk mengikuti Pelatihan Dasar Relawan Kebencanaan di Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk Sampang. Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang untuk melahirkan para generasi baru yang tangguh dan tanggap bencana.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang, Muhammad Hasan Jailani mendorong semua pondok pesantren di Jawa Timur, khususnya di Madura, untuk membentuk Santri Tangguh Bencana atau Sanggub.
“Ini harus kita dorong bagaimana pondok pesantren di seluruh Jawa Timur khususnya Madura harus segera berdiri Sanggub,” ucapnya seteleh memberikan materi pengenalan relawan kebencanaan di Pondok Pesantren Assirojiyyah Sampang, Rabu (18/08/2022).
Menurutnya, Jawa Timur yang berbasis Nahdliyin dengan pondok pesantren besar dan jumlah santri yang banyak haruslah dibekali pengetahuan berkaitan dengan penanggulan bencana.
“Artinya, santri baik santriwan dan santriwati harus mengetahui bagaimana cara mengenal seperti apa itu bencana dan bagaimana cara menanggulanginya,” ujarnya.
Dirinya menilai, jika semakin banyak Sanggub berdiri di pesantren di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, maka jejaring sesama santri akan menjadi kekuatan besar untuk mengurangi resiko terjadinya bencana.
“Santri-santri itu harus dikenalkan bagaimana mitigasi kebencanaan, seperti bagaimana mengurangi resiko bencana, karena sebenarnya santri yang lebih dekat dengan titik kebencanaan,” terangnya.
Ia menambahkan, Pondok Pesantren Assirojiyyah merupakan deklarasi pertama Sanggub yang diakui di seluruh Jawa Timur. Kemudian, saat ini Sanggub mulai bergeser ke beberapa kabupaten/kota.