Perjalanan panjang dan berbahaya semakin meningkat, namun migrasi mendorong kemakmuran

Aulanews.id – Berbicara pada pembukaan pertemuan dua hari mengenai pemanfaatan kekuatan migrasi, Direktur Jenderal IOM Amy Pope menyatakan harapan bahwa para peserta akan membantu mewujudkan kesejahteraan, manfaat dan inovasi bagi para migran serta negara asal dan tujuan mereka.

Sekitar 281 juta orang di seluruh dunia ikut serta dalam gerakan ini, mewakili sekitar 3,6 persen populasi global, menurut laporan IOM baru-baru ini. Jumlah ini meningkat dari 153 juta pada tahun 1990, dan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 84 juta pada tahun 1970. Tren global menunjukkan adanya lebih banyak migrasi di masa depan.

Alasan untuk melarikan diri “Semakin banyak orang yang melarikan diri dari perang atau kekerasan. Semakin banyak orang yang melarikan diri dari kesulitan ekonomi, atau kurangnya kesempatan. Semakin banyak orang yang melarikan diri dari dampak perubahan iklim karena kelangkaan pangan. Dan semakin banyak orang yang melarikan diri dari kombinasi semua hal di atas,” kata Pope.

Baca Juga:  Darurat Nasional di Trinidad dan Tobago: Tumpahan Minyak Besar Mengancam Industri Wisata dan Lingkungan

Migran adalah sangat rentan terhadap eksploitasi, kekerasan, pelecehan dan diskriminasi, lanjutnya. Hal ini terutama terjadi dalam konteks migrasi tidak teratur, dimana orang-orang yang putus asa melakukan perjalanan jauh dan berbahaya demi mencari masa depan yang lebih baik.

Pada saat yang sama, migrasi adalah salah satu pendorong terpenting ketahanan ekonomi, pertumbuhan dan kesejahteraankatanya, dan bahkan diakui dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 sebagai katalis untuk masa depan yang lebih adil dan merata bagi semua orang dan planet ini.

Manfaat yang luas “Tentunya membawa manfaat dalam hal kesejahteraan ekonomi,” ujarnya. “Tetapi hal ini juga mengarah pada pertukaran keterampilan, penguatan angkatan kerja, investasi dan keragaman budaya. Jujur saja, ini juga membawakan makanan yang sangat enak.”

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo, melaksanakan kegiatan penanaman pohon di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis sore, 17 Oktober 2024. Presiden Jokowi menanam pohon Pulai (Alstonia...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist