Prevalensi penggunaan tembakau tidak banyak berubah sejak tahun 2010 di beberapa negara, sementara prevalensinya meningkat di enam negara lainnya: Kongo, Mesir, Indonesia, Yordania, Oman, dan Moldova.
Gagal mencetak golWHO mengatakan dunia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai pengurangan relatif penggunaan tembakau sebesar 25 persen pada tahun 2025, lebih rendah dari tujuan sukarela global yaitu pengurangan sebesar 30 persen dari angka dasar pada tahun 2010.
Hanya 56 negara yang akan mencapai tujuan ini, turun dari 60 negara sejak laporan terakhir tiga tahun lalu.
Dengan masih banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan, WHO menyerukan negara-negara untuk meningkatkan tindakan, mengingat bahwa upaya untuk melindungi kebijakan kesehatan dari meningkatnya campur tangan industri tembakau telah tersendat di seluruh dunia.
Survei di berbagai negara secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak berusia 13 hingga 15 tahun di sebagian besar negara menggunakan produk tembakau dan nikotin seperti rokok elektrik, kata badan tersebut.