PBB menggarisbawahi komitmen untuk tetap tinggal dan melaksanakan tugas di Myanmar

Krisis ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap perempuan dan anak perempuan, dimana hampir 9,7 juta di antaranya membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan meningkatnya kekerasan yang meningkatkan kerentanan dan paparan mereka terhadap perdagangan manusia dan kekerasan berbasis gender.

Tidak ada waktu untuk menunggu Para aktivis kemanusiaan memperkirakan sekitar 18,6 juta orang di seluruh Myanmar akan membutuhkan bantuan tahun ini, peningkatan hampir 20 kali lipat sejak Februari 2021.

Ibu Doughten menyerukan peningkatan pendanaan untuk mendukung operasi mereka, akses yang aman dan tanpa hambatan kepada orang-orang yang membutuhkan dan kondisi yang aman bagi pekerja bantuan.

“Konflik bersenjata yang semakin intensif, pembatasan administratif dan kekerasan terhadap pekerja bantuan masih menjadi hambatan utama yang membatasi bantuan kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang yang rentan,” katanya.

Baca Juga:  Menteri Madagaskar Berenang 12 Jam Usai Helikopter Jatuh ke Laut

Dia memperingatkan bahwa ketika konflik terus meningkat, kebutuhan kemanusiaan semakin meningkat, dan dengan semakin dekatnya musim hujan, waktu adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat Myanmar.

“Mereka tidak boleh membiarkan kita melupakannya; mereka tidak bisa menunggu,” katanya. “Mereka membutuhkan dukungan komunitas internasional sekarang untuk membantu mereka bertahan hidup di masa ketakutan dan kekacauan ini.”

Berita Terkait

Bantuan penting diblokir di Gaza, karena kekurangan bahan bakar mengancam layanan penyelamatan nyawa

Pertumbuhan global akan tetap lemah pada tahun 2025 di tengah ketidakpastian, laporan PBB memperingatkan

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top