Panglima militer Ukraina mengakui terjadi situasi sulit di wilayah Kharkiv

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah merebut empat desa di perbatasan selain lima desa yang dilaporkan telah direbut pada hari Sabtu. Daerah-daerah ini kemungkinan tidak dibentengi dengan baik karena pertempuran dinamis dan pengeboman berat yang konstan, memudahkan kemajuan Rusia.

Pimpinan Ukraina belum mengkonfirmasi keberhasilan Moskow. Namun, Tymoshko mengatakan Strilecha, Pylna, dan Borsivika berada di bawah pendudukan Rusia dan dari arah itulah Rusia membawa infanteri untuk melancarkan serangan di desa-desa Hlyboke dan Lukiantsi yang terlibat pertempuran.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Minggu bahwa ada pertempuran intens di beberapa bagian wilayah tersebut.

“Pertempuran pertahanan dan pertempuran sengit berlanjut di sebagian besar garis perbatasan kami,” kata Zelenskyy, menambahkan: “Tujuan di balik serangan di wilayah Kharkiv adalah untuk meregangkan kekuatan kami dan merusak dasar moral dan motivasi kemampuan orang Ukraina untuk mempertahankan diri.”

Keberhasilan ini “signifikan tidak hanya karena wilayahnya tetapi juga karena dalam jarak sekitar 10 km (6 mil) mereka akan berada dalam jarak tembak ke kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina,” kata John Holman dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Ukraina, Kyiv.

“Ini juga berarti bahwa Ukraina sangat tertekan di berbagai sisi front, dan mungkin harus mengalihkan tentara dari daerah lain dan mengirim mereka ke wilayah Kharkiv,” tambahnya.

Para analis mengatakan dorongan Rusia dirancang untuk memanfaatkan kekurangan amunisi sebelum pasokan Barat yang dijanjikan dapat mencapai garis depan. Tentara Ukraina mengatakan Kremlin menggunakan taktik Rusia yang biasa dengan meluncurkan sejumlah besar tembakan dan serangan infanteri yang tidak proporsional untuk menguras pasukan dan persenjataan mereka.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist