Dukungan psikologisBekerja dalam tim IOM, kami memberikan pertolongan pertama psikologis bagi orang-orang yang mengalami kesusahan, termasuk sesi tatap muka dan kelompok. Kami juga memastikan mereka berada di tempat yang aman.
Kami menawarkan sesi relaksasi dan kegiatan rekreasi untuk membantu orang bersantai. Pendekatan kami berpusat pada masyarakat. Kami memperhitungkan pengalaman mereka dan memperkenalkan unsur-unsur budaya Haiti, termasuk peribahasa dan tarian.
Saya juga mengadakan konseling untuk orang lanjut usia. Seorang wanita mendatangi saya setelah sesi untuk mengucapkan terima kasih, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia diberi kesempatan untuk mengungkapkan rasa sakit dan penderitaan yang dia alami.
Kehidupan keluargaAku juga harus memikirkan keluargaku sendiri. Saya terpaksa membesarkan anak-anak saya di dalam empat tembok rumah saya. Aku bahkan tidak bisa mengajak mereka jalan-jalan, hanya untuk menghirup udara segar.
Ketika saya harus meninggalkan rumah untuk berbelanja atau bekerja, putri saya yang berusia lima tahun menatap mata saya dan membuat saya berjanji bahwa saya akan pulang ke rumah dengan selamat. Ini membuatku sangat sedih.
Suatu hari, putra saya yang berusia 10 tahun mengatakan kepada saya bahwa jika presiden, yang dibunuh di rumahnya, tidak aman, maka tidak ada seorang pun yang selamat. Dan ketika dia mengatakan itu dan memberitahuku bahwa dia telah mendengar bahwa mayat orang-orang yang dibunuh ditinggalkan di jalanan, aku tidak punya jawaban untuknya.
Di rumah, kami mencoba menjalani kehidupan normal. Anak-anak saya berlatih alat musik mereka. Kadang-kadang kita akan piknik di beranda atau menonton film atau karaoke malam.
Dengan sepenuh hati, saya bermimpi bahwa Haiti akan kembali menjadi negara yang aman dan stabil. Saya bermimpi para pengungsi dapat kembali ke rumah mereka. Saya bermimpi para petani dapat kembali ke ladangnya.”