Mengulik Kisah Misteri Gunung Indonesia

Sekitar pukul 02.00, kembali saya mengalami peristiwa ganjil untuk keempat kalinya.
Kali ini benar-benar berbeda. Saya secara sadar keluar dari tenda, namun saya kaget kok saya bisa melihat jelas jasad saya sedang tidur didalam tenda bersama kawan-kawan saya? Dan dengan santainya saya menutup pintu tenda, setelah keluar dari tenda.

Sejurus kemudian, selang beberada detik setelah keluar tenda, tiba-tiba saya bertemu dengan sepasang suami istri yang sudah tua (kakek dan nenek) berpakaian seperti orang kampung dengan memikul kayu bakar berjalan kearah Cisentor, Jalur naik ke puncak Rengganis.

Begini isi percakapannya :

Nenek : Le kok nyipeng teng mriki to? (nak kok bermalam disini sih)

Saya     : Nggeh mbah, kulo kale rencang-rencang kedalon, kampung e tasih tebeh, taseh 4 jam melih ( Iya mbah, saya dan kawan-kawan kemalaman dijalan, sedangkan kalau terus lanjut, masih 4 jam lagi dari kampung ? Base Camp)

Nenek : Lho kampung e celak kok le, sampean mlampah mawon dalan niki, 15 menit nyampek kampung (Loh kampungnya dekat kok, hanya 15 menit kalau lewat jalan lurus ini)

Saya    : Nggeh to mbah, mung 15 menit ( apa betul nek, cuma 15 menit?)

Nenek : Nggeh, mek 15 menit pun nyampek (iya betul hanya 15 menit sudah nyampek kampung)
Pun nyipeng teng mriki, teng mriki kotor, mesakne kanca-kancane (Jangan tidur disini, disini kotor, kasihan kawan-kawannya kalau tidur disini)

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist